Pages

Senin, 03 Januari 2011

Pengawasan dan Pengendalian Waktu Pekerjaan (Time Control)


Pengawasan dan Pengendalian Waktu atau bisa kita sebut dengan penjadwalan merupakan alat yang diperlukan guna menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek dengan beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnyadapat dibayangkan sehingga penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapi berbeda masalahnya pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatan yang sangat banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkin lagi diolah dalam pikirran. Penjadwalan dan pengontrolan menjadi rumit, jadi sangatlah penting agar kegiatan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Unsur utama dari penjadwalan adalah peramalan (forecasting), walaupun perlu disadari bahwa perubhan-perubahan dapat saja terjadi dimasa mendatang dan akan mempengaruhi pola rencananya sendiri.
Penjadwalan adalah berfikir secara mendalam melalui berbagai persoalan-persoalan, menguji jalur-jalur yang logis, menyusun berbagai macam tugas yang menghasilkan suatu kegiatan lengkap, dan menuliskan macam-macam kegiatan dalam kerangka yang logis dan rangkaian waktu yang tepat.
pengendalian waktu proyek
Mengenai adanya perubahan-perubahan yang selalu terjadi pada saat pelaksanaan, maka faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk membuat jadwal yang cukup efektif yaitu:
1.   Secara teknis jadwal tersebut dapat dipertanggungjawabkan
2.   Disusun berdasarkan perkiraan yang akurat dimana perkiraan waktu, sumber daya, serta biaya dibandingkan dengan kegiatan pada proyek sebelumnya.
3.   Sesui dengan sumber daya yang tersedia
4.   Sesui dengan penjadwalan proyek lain, yang mempergunakan sumber daya yang sama
5.   Fleksibel terhadap perubahan-perubahab, misalnya perubahan spesifikasi proyek.
6.   Mendetail dipakai sebagai alat pengukur hasil yang di capai dan pengendalian kemajuan proyek.
7.   Dapat menampilkan kegiatan pokok yang kritis.
Teknis penjadwalan proyek juga dapat menggunakan bar chart. Mereka ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsure waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan dan pada saat pelaporan.
Penggambaran bar chart terdiri dari kolom dan baris. Pada kolom tersusun urutan kegiatan yang disusun secara berurutan. Pada baris menunjukkan periode waktu yang dapat berupa hari, minggu, ataupun bulan. Selain metode bar chart dapat juga dipakai metode kurva S yang merupakan hasil plot dari bar chart, bertujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam suatu jangka waktu pengamatan progress pelaksanaan proyek.
Kurva S merupakan gambaran diagram % (persen) komulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu, dimana sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai % (persen) komulatif biaya selama durasi proyek tersebut. Cara membuat kurva S adalah:
1.   Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.
2.   Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total pekerjaan dikalikan 100%.
3.   Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas.
4.   Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlah secara komulatif.
5.    Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik dan waktu pada sumbu y.
6.     Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat kurva S.
Grafik dari hasil  pembuatan kurva S dapat kita lihat apakah proyek tersebut mengalami keterlambatan atau tidak. Dengan kurva S juga dapat dilihat instensitas pekerjaan. Kemiringan curam menunjukkan pada saat itu pekerjaan besar (intensitas tinggi) dan kemiringan andai menunjukkan pekerjaan pada saat itu sedikit.
Dari penjelasan diatas, maka sekitar kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap waktu pekerjaan proyek dapat menjadi suatu tantangan bagi manajer proyek untuk dapat mencapai sasaran proyek dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar